This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 05 Februari 2015

Amalan Ba'da Shalat Jum'at

Amalan Ba'da Shalat Jum'at

Seperti biasa,  setelah shalat fardu selesai,  disunatkan untuk melakukan wirid atau bacaan sesuadah shalat fardu,  seperti tasbih,  tahmid,  takbir dan do'a.
Namun untuk shalat Jum'at,  ada bacaan lain yang disarankan untuk dibaca setelah selesai melaksanakan shalat jum'at.  Bacaan itu dibaca setelah beres membaca wirid shalat seperti biasanya dan masih dalam keadaan duduk tawaruk.

Ini dia amalan ba'da shalat jum'at yang Saya maksud :
  • Al Fatihah 7 kali
  • Al Ikhlas 7 kali
  • Al Falaq 7 kali
  • An Nas 7 kali
  • Yaa Ghoniyyu Yaa Hamiidu Yaa Mubdi-u Yaa Mu'iidu Yaa Rohiimu Yaa Waduudu,  Aghninii bihalaalika 'an haraamika wabithoo'atika 'an ma'shiyaatika wabifadlika amman siwaak,  4 kali
  • Ilaahii lastu lil firdausi ahlaa,  wa laa aqwaa 'alaa naaril jahiimi,  fahablii taubatan waghfir dzunuubi,  fainnaka ghoofirudz dzanbil 'azhiimi,  5 kali


Keutamaan yang dapat kita rasakan jika kita mendawamkan aurod orang-orang shaleh di atas adalah
  • akan diampuni segala dosa-dosa yang terdahulu (dosa kecil) dan akan terpelihara dari melakukan dosa di masa yang akan datang
  • akan diberi pahala sebanyak pahalanya orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya.
  • Allah akan memelihara agama,  harta dan keluarganya.
  • akan diwafatkan dalam keadaan Islam.


Demikian,  Saya dapat keterangan tersebut dari kitab Bughyatul Mustarsyidin karya Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husain bin 'Umar.

Sabtu, 24 Januari 2015

Do'a Wudhu dan Do'a Harian

iimimanuiddn.blogspot.comWelcome di blog Kami (Iim Imanudin)
بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَللّهُمَّ افْتَحْ لَنَا حِكْمَتَكَ وَانْصُرْ عَلَيْنَا مِنْ خَجَائِنِ رَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . اَللّهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ فَهْمَ النَّبِيِّيْنَ وَحِفْطَ الْمُرْسَلِيْنَ وَاِلْهَمَ الْمَلاَئِكَةَ الْمُقَرَّبِيْنَ .
Do’a Mau Makan
اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Do’a sesudah Makan
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِين
Do’a Mau Tidur
ﺑِﺎﺳْﻤِﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﺣْﻴَﺎ ﻭَﺑِﺎﺳْﻤِﻚَ ﺃَﻣُﻮﺕُ
Do’a Bangun Tidur

ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺃَﺣْﻴَﺎﻧَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﻣَﺎ ﺃَﻣَﺎﺗَﻨَﺎ ﻭَﺇِﻟَﻴْﻪِ
ﺍﻟﻨُّﺸُﻮﺭُ
Do’a Mau Ke Jamban
اَللّهُمَّ اِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَا إِثِ
Do’a Keluar Dari Jamban
اَلْحَمْدُ الِلّهِ الَّذِيْ أَذْ هَبَ عَنِّى اْلأَذَاى وَعَافَانِيْ
Do’a Mencuci Dua Tangan
اَللّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْيُمْنى وَالْبَرَكَةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ السُّؤُمِ وَالْهَلَكَةِ
Do’a Berkumur
اَللّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى تِلاَوَةِ كِتَابِكَ وَكَثْرَةِ الذِّكْرِ لَكَ وَثَبِّتْنِى بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى حَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِى الاَخِرَةِ
Do’a Mencuci Hidung
اَللّهُمَّ أَرِحْنِى رَائِحَةَ الْجَنَّةِ ,وَأَنْتَ عَنِى رَاضٍ , اَللّهُمَّ  إِنِّى أَعُوْذَ بِكَ مِنْ رَوَائِحِ النَّارِ وَسُؤِِ الدَّارِ
Do’a Mencuci Muka
اَللّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى بِنُوْرِكَ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهُ أَوْلِيَائِكَ وَلاَ تُسَوِّدْ وَجْهِىْ بِظُلُمَاتِكَ يَوْمَ تَسْوَدُّ وُجُوْهُ أَعْدَائِكَ
Do’a Mencuci Tangan Kanan
اَللّهُمَّ أَعْطِنِى كِتَابِى بِيَمِيْنِى وَحَاسِبْنِى حِسَابًا يَسِيْرًا
Do’a Mencuci Tangan Kiri
اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ أَنْ تُعْطِيَ كِتَابِىْ بِشِمَالِىْ أَوْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِىْ
Do’a Mencuci Rambut
اَللّهُمَّ غَسِّنِى بِرَحْمَتِكَ وَأَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِكَ وَاَظِلَّنِى تَحْتَ ظِلِّ عَرْشِكَ يَوْمَ لاَ ظِلَّ اِلاَّ ظِلُّكَ اَللّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِىْ وَبَشَرِىْ عَلَى النَّارِ
Do’a Mencuci Dua Telinga
اَللّهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهْ , اَللّهُمَّ اَسْمِعْنِىْ مُنَادِيَ الْجَنَّةِ فِى الْجَنَّةِ مَعَ اْلاَبْرَارِ 
Do’a Mencuci Kaki Kanan
اَللّهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمَيَّ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ مَعَ أَقْدَمِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Do’a Mencuci Kaki Kiri
اَللّهُمَّ إِنِّىْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ تَزِلَّ قَدَمَيَّ عَلَى صِرَاطٍ فِى النَّارِ يَوْمَ تَزِلُّ اَقْدَامُ المُنَافِقِيْنَ وَ المُشْرِكِيْنَ
Do’a Sesudah Wudu

أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَه لاَ شَرِيْكَ لَه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه اَللّهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَابِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ اْلمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنْ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ والحمد لله رب العالمين. أمين

Kamis, 22 Januari 2015

Keutamaan Hari Jum’at dan Sunnah-sunnahny


Keutamaan Hari Jum’at dan Sunnah-sunnahnya

بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji hanya bagi Allah , shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah , dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya.. Amma Ba’du:
Sesungguhnya Allah  telah mengkhususkan umat Nabi Muhammad  dan mengistimewakan mereka dari umat-umat yang lainnya dengan berbagai keistimewaan. Diantaranya adalah Allah  memilihkan bagi mereka hari yang agung yaitu hari jum’at.
A. Keutamaan Hari Jum’at
Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah dan Hudzaifah -radhiallahu ‘anhuma- berkata, “Allah  telah merahasiakan hari jum’at terhadap umat sebelum kita, maka orang-orang Yahudi memiliki hari sabtu, orang-orang Nashrani hari ahad, maka Allah  mendatangkan umat ini, lalu Dia menunjukan kita hari jum’at ini, maka Dia menjadikan urutannya menjadi jum’at, sabtu ahad, demikian pula mereka akan mengikuti kita pada hari kiamat, kita adalah umat terakhir di dunia ini namun yang pertama di hari kiamat, yang akan diputuskan perkaranya sebelum makhluk yang lain.” (HR. Muslim no: 856)
Dalam hadits lain, Rasulullah  bersabda, “Hari terbaik terbitnya matahari adalah pada hari jum’at, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu pula dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu tersebut dia dikeluarkan dari surga.” (HR. Muslim no: 854)
Di antara keutamaan hari ini adalah Allah menjadikan hari ini sebagai hari ‘ied bagi kaum muslimin. Dari Ibnu Abbas  bahwa Nabi Muhammad  bersabda, “Sesungguhnya hari ini adalah hari raya, Allah menjadikannya istimewa bagi kaum muslimin, maka barangsiapa yang akan mendatangi shalat jum’at maka hendaklah dia mandi.” (Ibnu Majah no: 1098)
Pada hari ini terdapat saat terkabulnya do’a, yaitu saat di mana tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah  padanya kecuali dia akan dikabulkan permohonannya. Dari Abi Hurairah , bahwa Nabi Muhammad  bersabda,“Sesungguhnya pada hari jum’at terdapat satu saat tidaklah seorang muslim mendapatkannya dan dia dalam keadaan berdiri shalat dia meminta kepada Allah suatu kebaikan kecuali Allah memberikannya, dan dia menunjukkan dengan tangannya bahwa saat tersebut sangat sedikit.” (HR. Muslim no: 852 dan Bukhari no: 5294)
Para ulama berbeda pendapat tentang waktu terjadinya dan pendapat yang paling kuat adalah dua pendapat :
1. Yaitu saat duduknya imam sehingga shalat selesai, dan alasan ulama yang berpendapat seperti ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Barrah bin Abi Musa bahwa Abdullah bin Umar  berkata kepadanya, “Apakah engkau pernah mendengar bapakmu membacakan sebuah hadits yang berhubungan dengan saat mustajab pada hari jum’at?. Dia berkata: Ya aku pernah mendengarnya berkata: Aku telah mendengar Rasulullah  bersabda, “Dia terjadi saat antara imam duduk sehingga shalat selesai ditunaikan.” (HR. Muslim no. 853)
2. Dia terjadi setelah asar, dan pendapat inilah yang paling kuat di antara dua pendapat tersebut, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Nasa’i dari Jabir d bahwa Nabi Muhammad  bersabda, “Hari jum’at itu dua belas jam, tidaklah seorang hamba yang muslim memohon kepada Allah sesuatu pada hari itu kecuali Dia akan memperkenankan permohonan hamba -Nya itu, maka carilah dia pada akhir waktu asar” (HR. An-Nasa’i: no: 1389).
Pendapat inilah yang dipegang oleh sebagian besar golongan salaf, dan telah didukung oleh berbagai hadits. Adapun tentang hadits riwayat Abi Musa yang sebelumnya maka hadits tersebut memiliki banyak cacat dan telah disebutkan oleh Al-hafiz Ibnu Hajar di dalam kitab Fathul Bari. (Fathul Bari : 2/421-422)
Di antara keutamaannya adalah bahwa hari itu adalah hari dihapuskannya dosa-dosa. Dari Abi Hurairah  bahwa Nabi Muhammad  bersabda, “Shalat lima waktu, jum’at ke jum’at yang lainnya dan ramadhan ke ramadhan yang lain adalah penghapus dosa antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR Muslim no. 233)
B.        Adab-adab Hari Jum’at
Di antara adab-adab jum’at yang perlu dijaga oleh orang yang beriman adalah:
1.  Disunnahkan bagi imam untuk membaca, الم تنزيل yaitu surat As-Sajdah dan surat Al-Insan pada saat shalat fajar pada hari jum’at. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari hadits riwayat Ibnu Abbas  bahwa Nabi Muhammad  membaca pada waktu shalat fajar pada hari jum’at, (الم تنزيل) As-Sajdah dan Al-Insan (HR. Muslim no. 879)
2. Disunnahkan memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad  pada hari jum’at atau pada waktu malamnya, berdasarkan sabda Nabi  dari Aus bin Aus, “Hari terbaik kalian adalah hari jum’at, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu dicabut nyawanya, pada hari itu akan terjadi tiupan sangkakala, pada hari itu dimatikannya seluruh makhluk pada hari kiamat, maka perbanyaklah membaca shalawat bagiku sebab shalawat kalian didatangkan kepadaku”. Mereka bertanya, “wahai Rasulullah, bagiamana shalawat kami didatangkan kepadamu padahal dirimu telah menjadi tulang belulang yang telah remuk? Atau mereka berkata: Engkau telah remuk mejadi tanah?. Maka Nabi Muhammad  bersabda: Sesungguhnya Allah  telah mengharamkan kepada bumi memakan jasad para Nabi ‘alaihimus shalatu was salam.” ( HR. An-Nasa’I no: 1374)
Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Nabi Muhammad  bersabda: “Perbanyaklah membaca shalawat bagiku pada hari jum’at dan malam jum’at, sebab barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku satu shalawat saja maka Allah  akan membaca shalawat kepadanya sepuluh kali shalawat”. (HR. Al-Baihaqi 3/249 no. 5790)
Namun, tentu perlu kita perhatikan bahwa shalawat itu harus sesuai sunnah. Yang paling gampangnya adalah sebagaimana shalawat kita di waktu membaca tahiyyat di waktu shalat.
Bukan bershalawat dengan shalawat yang tidak ada tuntunannya (shalawat-shalawat bid’ah), atau bahkan shalawat yang diharamkan karena mengandung kesyirikan, sebagaimana yang tersebar di masyarakat, yang jika betul-betul kita cermati, maka akan kita dapatkan kata-kata yang melampaui batas dalam memuji Nabi , menetapkan bahwa beliau mempunyai sifat-sifat ketuhanan, ataupun bertawasul dengan hal yang dilarang.
Tentang memuji Nabi dengan berlebihan, ini sudah dilarang oleh Nabi ,  sebagaimana sabda beliau dalam hadits Umar , “Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagai-mana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya, maka kata-kanlah, ‘‘Abdullaah wa Rasuuluhu (hamba Allah dan Rasul-Nya).” (HR. Bukhari no. 3445)
Dengan kata lain, Rasulullah  mengaskan, janganlah kalian memujiku secara bathil dan janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku. Hal itu sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang Nasrani terhadap ‘Isa -‘alaihissalam-, sehingga mereka menganggapnya memiliki sifat Ilahiyyah. Karenanya, sifatilah aku sebagaimana Rabb-ku memberi sifat kepadaku, maka katakanlah: “Hamba Allah dan Rasul (utusan)-Nya.” (Aqiidatut Tauhiid hal. 151)
Dan juga, pelaksanaan “shalawat-an”  ini tidak perlu dilakukan secara berjama’ah di tempat-tempat yang dikeramatkan, di kuburan, atau diacarakan di masjid-masjid dengan menggunakan rebana-rebana. Semua ini tidak ada tuntunanya, bahkan dilarang dalam agama Islam. Cukup kita laksanakan sendiri-sendiri, karena Allah  Maha Mengetahui semua amalan hambanya.
3. Perintah untuk mandi jum’at dan masalah ini sangat ditekankan, bahkan sebagian ulama mengatakan wajib.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Sa’id Al-Khudri  berkata: “Aku bersaksi bahwa Rasulullah  bersabda: Mandi pada hari Jum’at diwajibkan bagi orang yang telah mencapai usia baligh dan menjalankan shalat sunnah dan memakai minyak wangi jika ada.” (HR. Bukhari no.880)
4. Disunnahkan menggunakan minyak wangi dan siwak, memakai pakaian yang terbaik. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya dari Abi Sa’id Al-Khudri dan Abi Hurairah  bahwa Nabi Muhammad  bersabda,“Barangsiapa yang mandi pada hari jum’at, memakai siwak, memakai pakaian yang terbaik, memakai minyak wangi jika dia memilikinya, memakai pakaian yang terbaiknya kemudian mendatangi masjid sementara dia tidak melangkahi pundak-pundak orang lain sehingga dia ruku’ (shalat) sekehendaknya, kemudian mendengarkan imam pada saat imam berdiri untuk berkhutbah sampai dengan selesai shalatnya maka hal itu sebagai penghapus dosa-dosa yang terjadi antara jum’at ini dengan hari jum’at sebelumnya.” (HR. Imam Ahmad: 3/81)
5. Membaca surat Al-Kahfi. Diriwayatkan  oleh Al-Hakim dari hadits Abi Said Al-Khudri  bahwa Nabi Muhammad  bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al-kahfi pada hari jum’at maka sinar akan memancar meneranginya antara dua jum’at”. (Al-Hakim: 3/81)
6. Disunnahkan bersegera menuju shalat jum’at.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam musnadnya dari Aus Ats-Tsaqofi dari Abdullah bin Amru  berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah  bersabda: “Barangsiapa yang memandikan dan mandi, lalu bergegas menuju masjid, mendekat kepada posisi imam, mendengar dan memperhatikan khutbah maka baginya dengan setiap langkah yang dilangkahkannya akan mendapat pahala satu tahun termasuk puasanya.” (Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya: 2/209)
Diriwayatkan dari Abi Hurairah  bahwa Nabi Muhammad  bersabda: “Barangsiapa yang mandi pada hari jum’at yang sama seperti mandi janabah kemudian bersegera (datang pertama ke masjid) pergi ke masjid maka dirinya seakan telah berkurban dengan seekor unta yang gemuk. Dan barangsiapa yang pergi pada masa ke-2 maka dia seakan berkurban dengan seekor sapi. Dan barangsiapa yang pergi ke masjid pada saat yang ke-3  maka dia seakan telah berkurban dengan seekor kambing yang bertanduk. Dan barangsiapa yang pergi ke masjid pada saat yang ke-4 maka dia seakan telah berkurban dengan seekor ayam. Dan barangsiapa yang pergi ke masjid pada saat yang ke-5 maka dia seakan telah berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam telah datang, maka para malaikat hadir mendengarkan dzikir (khutbah).” ( HR. Bukhari no. 881)
Dan bersegera menuju masjid untuk shalat jum’at termasuk perbuatan sunnah yang agung nilainya, namun banyak dilalaikan oleh banyak masyarakat, dan semoga hadits-hadits yang telah disebutkan di atas bisa memberikan motivasi dan memperkuat tekad, serta mengasah semangat untuk bersegera meraih nilai yang utama ini. Allah  berfirman, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali-Imron: 133). Wallohu a’lam.
Rujukan: Shahih Targhib wa Tarhib, karya Al-Hafidz Abu ‘Adzim al-Mundziri, dsb.

Kamis, 08 Januari 2015

Macam Macam Shalat Sunnah

Macam Macam Shalat Sunnah
Seberapa terbiasakah Anda mengerjakan shalat sunnah? Macam-macam shalat sunnah apa saja yang biasa Anda kerjakan? Pertanyaan seperti itu memang bukan untuk diajukan kepada orang lain. Pertanyaan tentang kebiasaan mengerjakan macam-macam shalat sunnah lebih sempurna jika ditujukan kepada diri sendiri untuk mengukur seberapa dekat diri kita kepada Allah Swt.
Shalat merupakan bagian dari rukun Islam. Setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, wajib melaksanakan shalat bagi mereka yang telah aqil baligh. Perintah shalat diberikan langsung oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad saw pada malam isra mi’raj. Shalat menjadi tiang agama. Jika shalatnya rusak, amalan lain pun tidak diterima Allah Swt.
Dalam agama Islam, amalan pertama yang akan dimintai pertanggungjawaban pada hari kiamat kelak adalah shalat. Shalat lima waktu hukumnya wajib. Seharusnya, setiap muslim melaksanakan shalat tidak hanya sebatas mengerjakan kewajiban, tetapi harus menjadikannya sebagai sebuah kebutuhan, baik rohani maupun jasmaninya.
Selain shalat wajib, agama Islam mengenal juga macam-macam shalat sunnah yang sebaiknya dikerjakan. Macam-macam shalat sunnah adalah shalat yang dilakukan di luar ibadah shalat wajib. Kita pun dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah. Shalat wajib ibarat modal, sedangkan shalat sunnah adalah keuntungannya.
Macam-macam shalat sunnah pun memiliki fadhilah atau manfaat, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Salah satu fadhilahnya adalah mendekatkan diri kepada Allah Swt dan menjadikan pelakunya dicintai Allah Swt.
Di samping shalat wajib, macam-macam shalat sunnah pernah dicontohkan dan dilakukan Nabi Muhammad saw sepanjang hidupnya. Berikut ini merupakan macam-macam shalat sunnah yang bisa Anda kerjakan untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Khaliq.

Macam-macam Shalat Sunnah – Shalat Sunnah Rawatib
Shalat sunnah rawatib adalah satu dari sekian banyak macam-macam shalat sunnah yang secara teratur dilakukan oleh Rasulullah saw, sebelum atau sesudah shalat wajib. Shalat sunnah rawatib hukumnya ada yang muakkad (mendekati wajib tetapi tidak wajib) dan ghairu muakkad (lebih ringan dari muakkad).
  1. Macam-macam Shalat Sunnah Muakkad
Adapun yang termasuk dalam sholat sunnah muakad adalah :
Ø  Shalat qabliah (sebelum) zhuhur,Shalat ini dilakukan sebelum shalat zhuhur dimulai. Jumlah rakaatnya boleh dua atau empat rakaat.
Ø  Shalat ba’diah (sesudah) zhuhur,Shalat ini dilakukan setelah shalat zhuhur. Jumlah rakaatnya boleh dua atau empat rakaat.
Ø  Shalat ba’diah (sesudah) maghrib, Shalat ini dilakukan setelah shalat maghrib. Jumlah rakaatnya sebanyak dua rakaat.
Ø  Shalat ba’diah (sesudah) isya’ Shalat ini dilakukan setelah shalat isya. Jumlah rakaatnya boleh dua atau empat rakaat.
Ø  Shalat qabliah (sebelum) shubuh,  Shalat ini dilakukan sebelum shalat shubuh. Jumlah rakaatnya sebanyak dua rakaat.
Ø  Shalat ba’diah (sesudah) jumat,  Shalat ini dilakukan setelah shalat jumat. Jumlah rakaatnya boleh dua atau empat rakaat.
  1. Macam-macam Shalat Sunnah Ghairu Muakkad
Adapun yang termasuk Sholat sunnah ghoiru muakad adalah :
Ø  Shalat qabliah (sebelum) ashar,  Shalat ini dilakukan sebelum shalat ashar. Jumlah rakaatnya dua atau empat rakaat.
Ø  Shalat qabliah (sebelum) maghrib, Shalat ini dilakukan sebelum shalat maghrib dan jumlahnya dua rakaat.
Ø  Shalat qabliah (sebelum) isya, Shalat ini dilakukan sebelum shalat isya. Jumlahnya dua, empat, atau enam rakaat.

Macam-macam Shalat Sunnah – Shalat Sunnah Berkaitan dengan Waktu
Shalat sunnah ini berkaitan dengan waktu pelaksanaannya. Macam-macam shalat sunnah tersebut adalah sebagai berikut.
  1.  Shalat Dhuha
Shalat ini dilakukan pada waktu dhuha, yaitu pada saat matahari terbit sekitar pukul 7.00 pagi sampai pukul 11.00 siang. Jumlah rakaat shalat dhuha minimal dua rakaat. Rasulullah pernah mencotohkan shalat dhuha sampai delapan rakaat.
  1. Shalat Tahajud
Shalat ini dilakukan pada waktu malam selepas isya sampai datangnya waktu sebelum shubuh. Rasulullah biasa melakukan shalat tahajud sebanyak sebelas rakaat. Delapan rakaat shalat tahajud dan tiga rakaat witir.
  1. Shalat Tarawih
Shalat tarawih dilakukan pada malam hari selepas isya sampai datangnya waktu sebelum shubuh. Shalat tarawih hanya ada pada bulan Ramadhan. Jumlah rakaat shalat tarawih disesuaikan dengan kemampuan, namun yang biasa kita laksanakan ada yang 11 rokaat ( 8 rokaat sholat tarawih dan 3 rokaat sholat witir) dan juga ada yang sampai 23 rokaat ( 20 rokaat sholat tarawih dan 3 rokaat untuk sholat  witir)

  1. Shalat Witir
Shalat witir biasanya dikerjakan pada malam hari dan jumlah rakaatnya harus ganjil. Waktu pelaksanaannya selepas isya sampai datang waktu sebelum datang waktu shubuh.

Macam-macam Shalat Sunnah – Shalat Sunnah Berkaitan dengan Hari Raya
Macam-macam shalat sunnah yang berkaitan dengan hari raya adalah shalat sunnah idul fitri dan idul adha.
  1. Shalat sunnah idul fitri
Sholat idul Fitri dilaksanakan pada pagi hari tanggal 1 Syawal, Jumlahnya dua rakaat. Pada rakaat pertama, dilakukan takbir sebanyak tujuh kali setelah takbiratul ihram dan pada rakaat kedua setelah bangkit dari sujud dilakukan takbir sebanyak lima kali. Setelah shalat, dilanjutkan dengan khutbah. Pelaksanaan kedua shalat ini boleh di mesjid atau tanah lapang.
  1. Shalat sunnah idul adha
Sholat idul Adha dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijah, Jumlahnya dua rakaat. Pada rakaat pertama, dilakukan takbir sebanyak tujuh kali setelah takbiratul ihram dan pada rakaat kedua setelah bangkit dari sujud dilakukan takbir sebanyak lima kali. Setelah shalat, dilanjutkan dengan khutbah. Pelaksanaan kedua shalat ini boleh di mesjid atau tanah lapang.

Macam-macam Shalat Sunnah – Shalat Sunnah Berkaitan dengan Keperluan Tertentu
Macam-macam shalat sunnah yang berkaitan dengan keperluan tertentu, di antaranya sebagai berikut.
  1.  Shalat Sunnah Hajat
Sedangkan hukum mengerjakannya adalah sunnat Mu’akkad, yaitu sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi orang yang membutuhkannya. Sebagaimana yang telah diterangkan didalam firman Allah SWT yang artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan (kepada ALLAH) dengansabar dan sholat, karena sesungguhnya Allah bersama-sama dengan orang yang sabar(QS. Al Baqarah : 153).

 Dan juga firman – Nya dalam surat Yusuf ayat 87 yang artinya :
“Dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, karena sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang kafir”

Dalam sebuah hadist yang di riwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Abi Auf r.a juga diterangkan, bahwa Rasull SAW telah bersabda yang artinya :
“Barang siapa yang mempunyai hajat (kebutuhan) kepada Allah atau kepada salah seorang dari anak Adam, hendaklah ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat dua rakaat, kemudian hendaklah ia mengucapkan pujian kepada Allah dan mengucapkan shalawat kepada Nabi SAW, dan kemudian hendaklah berdoa.

Shalat ini dilakukan dengan harapan agar permohonan hajat/kebutuhannya dikabulkan Allah swt. Pelaksanaan shalat hajat boleh dilakukan kapan saja asal tidak pada waktu terlarang. misalnya setelah shalat Ashar atau setelah shalat Shubuh.Shalat hajat dilaksanakan dengan Munfarid (tidak berjamaah) minimal dua rokaat dan maksimal dua belas rakaat. Jika dilaksanakan pada malam hari maka setiap dua rakaat sekali salam dan jika dilaksanakan pada siang hari maka boleh empat rakaat dengan sekali salam dan seterusnya. Sabda Nabi saw: “Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat” ( HR.Ahmad ).
Cara sholat hajat :
• > Niat shalat Hajat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram
• > “Ushalli Sunnatan Hajati  raka’atin mustaqbilal kiblati ada’an lillahi ta’ala” (Saya berniat melakukan shalat Sunaah Hajat dua rakaat dengan menghadap kiblat  semata-mata karena Allah SWT)
• > Membaca doa Iftitah
• > Membaca surat al Fatihah
• > Membaca salah satu surat didalam al quran.Afadhalnya, rokaat pertama membaca surat al Ikhlas dan rakaat kedua membaca ayat kursi (surat al Baqarah:255).
• > Ruku’ sambil membaca Tasbih tiga kali
• > I’tidal sambil membaca bacaannya
• > Sujud yang pertama sambil membaca Tasbih tiga kali
• > Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya.
• > Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali.
> Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.Jikadilaksakan empat rakaat dengan satu salam maka setelah dua rakaat langsung berdiri tanpa memakai Tasyahhud awal, kemudian lanjutkan rokaat ke tiga dan ke empat, lalu Tasyhhud akhir setelah selesai membaca salam dua kali.
> Setelah selesai shalat Hajat bacalah zikir yang mudah dan berdoa sampaikan hajat yang kita inginkan kemudian mohon petunjuk kepada Allah agar tecapai segala hajatnya.
Bacalah Doa sholat hajat

ARTINYA: Tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia, Maha suci Allah Tuhan Pemelihara Arsy yang Agung, segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. KepadaMu aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmatMu dan sesuatu yang mendatangkan keampunanMu, serta terpeliharanya dosa-dosa, memperoleh kebaikan pada tiap-tiap dosa, janganlah Engkau tinggalkan dosa pada diriku, melainkan Engkau ampuni, dan kesusahan, melainkan Engkau beri jalan keluarnya, dan tidak pula suatu hajat yang mendapat kerelaanMu, melainkan Engkau kabulkan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
  1.  Shalat Istikharah
Shalat ini berfungsi untuk membebaskan diri dari kebingungan dalam menentukan pilihan dalam suatu masalah. Pilihan terbaik diserahkan dan dipercayakan kepada Allah swt. Orang yang melakukan shalat ini hendaknya memasrahkan diri kepada Allah agar apa yang dipilih menjadi pilihan terbaik. Jumlah rakaat shalat ini minimal dua rakaat.
  1.  Shalat Tobat
Shalat ini bertujuan untuk memohon ampunan kepada Allah swt atas segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan. Jumlah shalat tobat minimal dua rakaat.

  1. Shalat Istisqa
Shalat ini bertujuan agar Allah swt menurunkan hujan pada saat negeri dilanda kemarau panjang yang menyebabkan sumber mata air mengering. Shalat ini dilakukan di lapangan secara berjamaah. Jumlahnya sebanyak dua rakaat. Selesai shalat, imam khutbah dan berdoa menghadap kiblat.

Macam-macam Shalat Sunnah – Shalat Sunnah Berkaitan dengan Peristiwa Tertentu

Macam-macam shalat sunnah berikut dilakukan jika Anda mengalami peristiwa tertentu, misalnya:
  1.  Shalat Tahiyatul Masjid
Shalat ini dilakukan pada saat memasuki masjid dan sebelum duduk. Jumlahnya dua rakaat.
  1. Shalat Setelah Berwudhu
Setelah berwudhu, boleh melaksanakan shalat sunnah ini. Shalat sunnah ini dilakukan sebelum melakukan shalat sunnah yang lain. Jumlahnya dua rakaat. Seperti halnya sholat sunnah yang lain, pada rakaat pertama membaca surat Al fatihah dan dilanjutkan dengan surat yang lain (yang dihafal), begitu juga pada rakaat yang kedua.
  1.  Shalat Dua Gerhana
Shalat dua gerhana artinya shalat sunnah yang dilakukan pada saat terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan. Shalat ini dilakukan secara berjamaah saat gerhana sedang terjadi.
Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat. Setiap rakaat boleh dilakukan satu kali ruku, dua, tiga, empat, atau lima kali ruku. Adapun sujudnya seperti biasa.
Jika pada rakaat shalat gerhana dilakukan lebih dari satu kali ruku, setiap bangkit dari ruku kembali membaca surat Al-Fatihah dan surat lain. Begitu pada ruku-ruku selanjutnya sampai ruku yang terakhir.
Nah, itulah macam-macam shalat sunnah yang biasa nabi Muhammad saw, kerjakan. Apa-apa yang telah dicontohkan beliau, sebaiknya Anda pun turut mengerjakannya. Semoga dengan mengerjakan macam-macam shalat sunnah, kita selaku umat muslim bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt. Amiin.

Minggu, 04 Januari 2015

Do'a Harian

Doa doa Harian - 1

1. Doa Sebelum Makan


 أَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

( Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaabannaari )

Artinya :
Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau anugerahkan kepada kami,dan peliharalah kami dari siksa api neraka .
________________________________________________________________

2. Doa Setelah Makan

أَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى أَطْعَمَنَا وَسَقَاَنَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
( alhamdulillahilladzi ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alanaa minal muslimiina )

Artinya
Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum, serta menjadikan kami bagian dari golongan orang orang islam.
________________________________________________________________

3. Doa Sebelum Tidur

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوْتُ
( Bismikaallahumma ahyaa wa bismika amuutu )

Artinya
Dengan nama Mu ya allah aku hidup dan dengan nama Mu pula aku mati
________________________________________________________________

4. Doa Bangun Tidur



أَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
( Alhamdulillahilladzi ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wailaihinnusyuru )

Artinya
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan hanya kepada Nya lah kami kembali  
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com